Kalam Allah Yang Qadim
Allah Swt. mempunyai sifat kalam yang qadim, artinya tidak ada permulaan Alloh senantiasa berfirman. Maka timbul pertanyaan apa yang Allah firmankan ? seharusnya tidak boleh berkata demikian karena pertanyaan seperti itu hanya akan menampakkan kebodohan kita sendiri. Yang lebih tepat adalah "apa yang sedang kita kerjakan sekarang dan itu sudah tentu ada pada sifat kalam Allah artinya takdir yang tengah kita hadapi sekarang sudah tentu di firmankan oleh Alloh swt.
Sifat kalam termasuk kepada sifat ma`ani artinya sifat yang melengkapi kesempurnaan Dzat Allah. kalam artinya berbicara, berfirman menurut syekh ibrahim al bajuri dalam muhtashor kitab tijab adurari disana dikatakan bahwa, kalam Alloh bukan terdiri dari hurup dan bukan pula suara.
Lantas dalam bentuk apa kalam Allah ? wallahu a`lam, hanya orang-orang yang dikehendaki Allah saja yang tahu, sebagaiamana peristiwa yang menimpa kepada nabi Musa a.s. dalam firman-Nya "wakallamallahu Musa taklima" bahwa Allah berfirman kepada Musa dengan sebenar-benarnya firman.
Nabi Musa di buka hijab (penutup) sehingga dengan telinganya bisa mendengarkan kalam Allah yang bukan hurup (tulisan) dan bukan pula suara. sepintas kita tidak akan mengerti akan penjelasan ini. Apa mungkin ada pembicaraan yang tak ada huru[ (tulisan) dan tak ada suara.
Kalau mau mentafakuri dalam diri kita sendiri dengan jeli itu kita akan menemukan bisikan hati yang tak ada suara juga tak ada tulisan.
Satu contoh ketika tangan kita menulis bisikan-bisikan dari hati, coba pikirkan dari mana semua itu ? tangan dengan sendiri bisa paham dan mengerti pada isi hati sehingga bisa menulskan setiap bisikan hati.
Itu hanya contoh saja bukan berarti kalam Allah seperti bisikan hati minimal kita bisa mengerti bahwa ternyata ada kalam yang bisa tanpa hurup dan tanpa suara. wallahu`alam bishowab.
Komentar
Posting Komentar
Isi Komentar Boss...!!!