Tak Akui Trinitas, Penulis Muslim Terhambat Dapat Penghargaan


BERLIN--Penulis Muslim, Navid Kermani, akhirnya diputuskan kembali sebagai salah satu penerima penghargaan penting budaya Jerman, meskipun sebelumnya telah ditentang oleh pihak tertentu. Keputusan itu diambil setelah pembicaraan selama dua jam antara semua pihak. Demikian seperti dilaporkan Dw-World.de awal pekan ini (31/8).
Polemik atas Hesse Culture Prize senilai 45.000 euro ($61.000) ini pertama kali muncul di bulan Mei lalu. Awalnya, penghargaan itu akan diberikan pada empat orang dari berbagai latar belakang agama--Muslim (Navid Kermani), Katolik (Karl Lehmann), Luther (Peter Steinacker), dan Yahudi (Salomon Korn)--untuk menghormati pentingnya dialog agama.
amun, Navid Kermani dikeluarkan dari daftar empat calon penerima hadiah karena ia menulis sebuah artikel mengenai penggambaran Kristen atas peristiwa penyaliban. Kardinal Katolik, Karl Lehmann dari Mainz dan Peter Steinacker, mantan kepala gereja Lutheran di Hesse dan Nasau, keberatan berbagi hadiah dengan Kermani.
Di bulan Maret, Kermani menulis artikel untuk Neue Zuercher Zeitung Swiss mengenai sebuah perjalanan ke Roma, di mana ia mengunjungi sebuah lukisan abad ke-17 oleh Guido Reni yang menceritakan kisah penyaliban Yesus. Tulisan Kermani dimulai sebagai sebuah analisis terhadap lukisan itu, menuntunnya ke dalam sebuah diskusi filsafat mengenai penyaliban sebagai simbol religius.
“Saya mengekpresikan penolakan pribadi terhadap teologi salib. Saya menganggapnya sebagai pemujaan berhala,” tulisnya. selanjutnya baca disini

Komentar

Postingan Populer