Gempa tak Ganggu Keberangkatan Haji Embarkasi Padang


JAKARTA--Rupanya gempa yang terjadi di Padang yang berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) getarannya tidak mengganggu keberangkatan haji dari embarkasi Padang yang rencananya mulai berlangsung pada tanggal 23 Oktober mendatang.

Kabid Haji, Zakat, Wakaf Sumatera Barat Japri mengatakan, memang terdapat kerusakan beberapa gedung di dalam Asrama Haji Padang, seperti gedung Raudah yang berkapasitas 120 orang. “Namun, kerusakan sejumlah gedung tersebut tidak akan mengganggu proses pemberangkatan haji embarkasi Padang. Sebab para calon jamaah haji akan dipindahkan untuk menempati gedung lain, seperti gedung Mina yang bisa menampung 220 orang jamaah,” katanya saat dihubungi di Padang, Ahad, (4/10).

Sedangkan gedung Jabal Uhud, kata Japri, juga ada kerusakan di mana tiang-tiangnya ada yang melesak ke dalam tanah sedalam 40 cm dan harus digunakan secara ekstra hati-hati. Oleh karena itu, para calon jamaah haji tidak akan menempati gedung tersebut. “Para calon jamaah haji akan menempati gedung Azziziah dan gedung Jeddah yang hanya sedikit mengalami kerusakan seperti retak-retak sedikit dan plafon turun. Kerusakan semacam itu dapat segera diperbaiki sebelum para calon jamaah haji datang ke Asrama Haji Padang. Perbaikan akan dilakukan mulai hari Senin depan. Kami sudah menghubungi para tukang untuk segera mempebaiki gedung-gedung yang rusak,” katanya.

Jumlah calon jamaah haji dari embarkasi Padang, ujar Japri, sebanyak 7.506 orang. “Sebelum terjadi gempa, Asrama Haji Padang yang memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 1.200 buah mampu menampung sebanyak 4 kloter haji. Namun dengan adanya gempa ini, maka Asrama Haji hanya mampu menampung 2 kloter haji. Tetapi hal itu tidak menimbulkan masalah. Sebab biasanya memang hanya satu kloter haji per hari yang menginap di Asrama Haji Padang sebelum keberangkatan haji,” ujarnya.

Japri melanjutkan, saat ini pihaknya sudah mulai meminta para calon jamaah haji dari embarkasi Padang untuk segera melakukan pendaftaran ulang. “Kami memang mempercepat proses daftar ulang para calon jamaah haji akibat terjadinya gempa ini. Padahal pada saat kondisi biasa, daftar ulang dilakukan seminggu sebelum keberangkatan haji. Percepatan daftar ulang ini untuk mengetahui apakah ada calon jamaah haji yang tidak jadi berangkat haji karena sakit atau meninggal akibat terkena gempa. Dengan demikian kami mendapat informasi lebih cepat dan bisa segera memprosesnya. Tetapi hingga hari ini belum ada laporan adanya calon jamaah haji yang terkena musibah,” katanya. dya/pur

Komentar

Postingan Populer