Hikmah Idul Adha

Hari ini 10 julhizah dimana umat islam seluruh dunia merayakan hari raya kurban, hikmah yang begitu banyak dan besar yang bisa di ambil. hakikat dari kurban itu sendiri sangat luas bukan sekedar menyembelih hewan semata. Kurban yang sesugguhnya adalah kepasrahan dan pengabdian kepada Alloh Azza wajalla sebagaimana yang di ajarkan oleh nabi Ibrahim a.s. terhadap perintah Alloh SWT untuk menyembelih putranya Isma`il a.s.

Berawal dari sebuah mimpi yang di wahyukan Alloh kepada Ibrahim a.s tentang perintah untuk menyembelih putranya Ismail, kali yang pertama beliau (nabi Ibrahim) masih ragu dengan mimpinya tersebut. Pada malam berikutnya juga kembali mimpi itu hadir dalam tidur nabi Ibrahim masih seperti yang pertama keyakinan mulai timbul dan semakin menguat. tapi masih ada sedikit keraguan pada diri Ibrahim. Malam ketiga kembali mimpi untuk menyembelih putranya hadir dengan lebih jelas dan gamblang.

Keesokan harinya setelah yakin bahwa mimpi itu adalah benar-benar wahyu dari Alloh azza wajalla maka diceritakanlah pada putranya Isma`il.

Apa jawaban dari anaknya itu ? sebuah jawaban yang mengagumkan, jawaban yang keluar dari anak yang shaleh dan berbakti kepada orang tuanya. Dengan tidak ada keraguan dan sikap penyerahan diri sepenuhnya maka Ismail memberikan seluruh jiwa raganya jika memang itu sudah kehendak dari Alloh SWT.

Namun begitulah Alloh rupanya hanya menguji sampai dimana kepasrahan dan kepatuhan seorang hamba dengan ujian yang tidak diberikan kepada nabi dan rasul yang lain dimana perintah yang sangat bertolak belakang dari naluri orang tua terhadap anak yang di cintainya yakni disembelih.

Ketika pisau itu menempel ke leher Ismail dengan tanpa sepengetahuan Ibrahim ternyata Alloh SWT. telah menggantikan Ismail dengan seekor gibas yang gemuk.

Inilah inti dari sebuah pengorbanan bahwa yang terpenting adalah sikap pasrah dan pengabdian terhadap Alloh azza wajalla. Bagi kaum muslimin yang memang sudah mampu sangat di anjurkan untuk menyembelih hewan kurban baik itu domba atau sapi yang ketentuannya sudah diatur oleh fikih.

Pengorbanan tidak hanya pada penyembelihan hewan saja dalam kehidupan sehari-2 tentu banyak sekali hakikat dari pengorbanan, korban harta benda untuk tujuan kehidupan akhirat itu yang terpenting.