Mencari Makna Hidup

Pernahkan kita terpikir kenapa kita bisa ada di dunia ini, pernahkan kita berpikir ketika sedang berjalan kemudian berpapasan dengan seorang pengemis...?? apa yang anda pikirkan. Atau suatu waktu anda melihat seorang tua renta yang berjalan gontai dengan pakaian lusuh dan  kucel, dengan bau yang tidak sedap. berselendangkan kain sarung yang telah usang. apa yang ada pada benak kita ?.

Yang jelas semua pertanyaan tadi pernah saya alami dan sering kali saya renungkan, mengapa saya sampai ada di dunia untuk apa saya di dunia karena siapa saya bisa ada di dunia lalu sebelumnya saya dimana..????

Untuk menjawab pertanyaan yang pertama tadi sya sempet juga kesulitan ko bisa sih sekarang aku ada di alam ini...aku coba untuk mecari tau dan aku menemukan ayat Qur`an berikut:

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Ini adalah terjemahan surat al-Ankabut ayat: 64 kira-kira seperti itulah arti dari kehidupan di dunia ini ternayat apa yang aku alami ini semua hanya permainan saja. Tapi seringkali aku di bawa lalai, bahkan cenderung lupa kalau aku ini tengah bermain saja..yang pada satu saat nanti aku pasti pulang.

Kembali pada pertanyaan diatas "Untuk apa saya ada di dunia ?" ku coba lagi untuk mencari tau dan hasilnya:

"Dan, Aku tidak menciptakan manusia dan jin melainkan untuk menyembah-Ku." [Adz-Dzariat : 56]

Kalau melihat dari ayat ini ternyata aku masih jauh dari tujuan mengapa aku diciptakan dan kenapa aku ada di dunia. Karena selama 1 jam berapa menit waktu ku untuk mengningat Alloh dalam sehari berapa jam utnuk bersama-Nya dalam seminggu berapa hari aku taat. Dalam sebulan berapa kali aku taubat setahun seumur hidup aku apakah usiaku lebih banyak taat atau maksiat...???

Pertanyaan selanjutnya "sebelumnya saya dimana ?" ini yang paling menggelitik...ada yang menjawab di rahim ibu, ada lagi yang menjawab di pohon di bawah tanah bahkan dari bahan makanan yang suka dimakan ayah dan ibu kita.

Dari tidak ada menjadi ada ini merupakan sebuah nikmat yang begitu besar. Semua ni’mat yg diberikan oleh Allah kepada kita tidak lain hanya untuk membantu manusia dalam mewujudkan tugas dan tujuan yg mulia ini.